Klaim Tari Pendet Oleh Malaysia

| Saturday, September 12, 2009

Lagi-lagi salah satu aset kebudayaan bangsa kita Indonesia yaitu Tari Pendet yang berasal dari Pulau Bali diklaim oleh negara lain yaitu Malaysia. Banyak pendapat yang menyikapi hal ini secara berbeda-beda tergantung dari cara/ sisi pandang mereka sendiri-sendiri. Mulai analis politik, sejarawan, seniman, menteri dan lain-lain. Ya... semua sah-sah saja berpendapat, termasuk saya, bukan begitu...? Negara kita kan negara yang bebas berpendapat.


Sebenarnya banyak hikmah yang dapat kita petik dari peristiwa ini?
Pertama, mengingatkan kepada kita betapa pentingnya sebuah hak paten.
Lha wong ini memang kenyataan, kebanyakan penggemar kesenian kita yang sifatnya tradisional sangatlah jarang and hampir-hampir gak ada perhatian sama sekali, apalagi oleh pemerintah kita, lebih mengutamakan kepentingan lain. Dukungan pihak swastapun juga nihil. Coba kita lihat acara di telivisi mana ada tampilan kesenian tradisional yang sifatnya continue, ndak pernah kita jumpai. Hanya TVRI yang terkadang masih menampilkan suguhan kesenian tradisonal, itupun juga jarang sekali. Untunglah tampilan musik keroncong setiap hari senin malam jam 10.00 masih berlanjut sampai sekarang... Jangan-jangan ntar keroncong juga di klaim oleh Malaysia, bisa-bisa tamatlah keroncong kita. Apalagi saya juga salah satu pelaku keroncong tentu hal ini jangan sampai terjadi... semoga pemerintah segera mematenkan keroncong sebagai kesenian alsi Indonesia.


Kedua, perhatian pemerintah terhadap pelaku seni yang kurang.
MUngkin banyak orang yang punya kemampuan terhadap seni tertentu yang sifatnya tradisional harus hijrah ke negara lain karena di sana mereka lebih diperhatikan darpada di negeri sendiri. Dan ini sudah banyak terjadi.
Semoga kelak kita tidak harus belajar kesenian tradisional kita sendiri di negara orang lain.


Ketiga, Kurangnya dukungan dari generasi penerus kita.
Kalau kita lihat generasi kita lebih mencintai budaya orang lain seperti musik rock, rap, reggae, blues dan lain-lain. karena dengan mengikuti jenis budaya seperti ini mereka akan dipandang lebih modern atau bahasa khasnya yaitu gaul atau juga anak band atau apa saja. Tentu ini menjadi kendala yang serius.


Keempat, masih banyak lagi...silahkan anda apresiasikan sendiri.

Mari kita uri-uri budaya sendiri, gitu kata para sesepuh kita.

Reviews Gebyar Keroncong Se-Jawa 2009 Punten Batu Malang

|

Beberapa minggu yang lalu tepatnya tanggal 1-2 Agustus 2009 telah diadakan kegiatan Gebyar Keroncong se-Jawa 2009 di desa Punten Kota Wisata Batu Malang. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Kota Batu Malang bekerjasama dengan PAMORI dan secara teknis pelaksanaan dipercayakan sepenuhnya kepada sebuah even organizer yaitu Quattro Media.
Kebetulan dalam acara ini aku yang tergabung dalam Orkes keroncong Gema Irama Nusantara Malang juga ikut ambil bagian. Sebelumnya aku bergabung dengan Orkes Keroncong Eshakarsanada Malang, namun karena beberapa hal akhirnya aku harus bergabung dengan O.K GIN pimpinan Bapak Mintoyo. Bagi GIN ini merupakan penampilan perdana dalam sebuah lomba keroncong. Berbekal arransemen sederhana yang aku buat sendiri tidak disangka aku bersama O.K GIN ternyata mendapatkan juara harapan 2. Suatu kebanggaan tersendiri rasanya bisa ikut memeriahkan acara ini apalagi mendapatkan juara harapan. Padahal sebelumnya aku tidak mengira akan mendapatkan nominasi karena menurutku masih banyak kekurangan secara teknis bermain maupun penampilan, tapi ternyata dewan juri berkata lain. Alhamdulillah itu yang bisa terucap dan temen-temen semua ikut bergembira. Tapi bagiku itu masih jauh dari harapanku karena secara arransemen musiknya masihlah sangat jauh dan belum apa-apa dibanding yang lain. Semoga ini bisa menjadi pemacu semangat ke depan agar lebih baik lagi.
Dalam lomba kali ini penampilan keseluruhan Orkes Keroncong rata-rata bagus, banyak sekali peningkatan baik secara teknik bermain maupun arransemen. Banyak unsur musik yang mulai masuk sehingga musik keroncong terasa lebih hidup dan semangat.
Untuk ke depan semoga musik keroncong lebih berkembang dan mendapatkan hati di masyarakat karena musik keroncong juga merupakan aset budaya bangsa yang perlu untuk dilestarikan dan dikembangkan. Tentu kita tidak mau kalau nantinya musik keroncong ini diakui oleh negara lain, bukankah begitu teman-teman...?